Latest Games :
Home » »

| 0 komentar

Puisi-puisi itu berceceran

dalam larik-larik janji. Kosong

dalam drama-drama kampanye

dalam suara-suara sumbang

di gedung parlemen.

Presiden baca puisi

Dewan rakyat baca puisi

Kepala desa baca puisi

Tukang becak pun ikut-ikutan

katanya berjudul politik.

anak-anak menggerutu

karena acara televisi hanya puisi melulu

sedang para ibu sibuk berbisik-bisik

tentang sembako yang kian melangit

tak peduli kalau pesta demokrasi kini

layak telenovela di layar kaca

Lucu

Penuh tipu,

Dan tragis.
Share this article :
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. BERTAHAP AKAN SEBUAH PROSES - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger