Latest Post
| 0 komentar
Puisi-puisi itu berceceran
dalam larik-larik janji. Kosong
dalam drama-drama kampanye
dalam suara-suara sumbang
di gedung parlemen.
Presiden baca puisi
Dewan rakyat baca puisi
Kepala desa baca puisi
Tukang becak pun ikut-ikutan
katanya berjudul politik.
anak-anak menggerutu
karena acara televisi hanya puisi melulu
sedang para ibu sibuk berbisik-bisik
tentang sembako yang kian melangit
tak peduli kalau pesta demokrasi kini
layak telenovela di layar kaca
Lucu
Penuh tipu,
Dan tragis.
Continue Reading
dalam larik-larik janji. Kosong
dalam drama-drama kampanye
dalam suara-suara sumbang
di gedung parlemen.
Presiden baca puisi
Dewan rakyat baca puisi
Kepala desa baca puisi
Tukang becak pun ikut-ikutan
katanya berjudul politik.
anak-anak menggerutu
karena acara televisi hanya puisi melulu
sedang para ibu sibuk berbisik-bisik
tentang sembako yang kian melangit
tak peduli kalau pesta demokrasi kini
layak telenovela di layar kaca
Lucu
Penuh tipu,
Dan tragis.
Langganan:
Postingan (Atom)